9.26.2015

G30S/PKI

Latar Belakang

Partai Komunis Indonesia (PKI) merupakan Partai Komunis terbesar ketiga pasca Perang Dunia ke II, setelah Partai Komunis yang ada di Uni Soviet (sekarang Rusia) dan Tiongkok. Oleh karenanya, tidak mengherankan jika pengaruhnya lumayan luas dan kuat di dalam pemerintahan Indonesia pasca PD II. PKI mempunyai banyak cabang-cabang organisasi dengan spesialisasi tertentu, seperti Gerwani untuk perkumpulan wanita, dan Barisan Tani Indonesia untuk golongan petani. Bisa dibilang, PKI merupakan perpajangan tangan Soekarno dengan dukungan penuhnya bagi setiap kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan Soekarno. Sistem pemerintahan “Demokrasi Terpimpin”-nya, bahkan mempunyai konsepsi menyatukan tiga kekuatan ideologi yang sama-sama kuat pada saat itu, yaitu NASAKOM (Nasionalis, Agama, Komunis).

Pada kunjungan Menteri Luar Negeri Subandrio ke Tiongkok, Perdana menteri saat itu, Zhou Enlai, menawarkan sekitar seratus ribu senjata api atas dukungannya dalam perkembangan paham komunis di Indonesia.  Akibatnya, muncullah ide dari Soekarno atas pengaruh PKI untuk mendirikan Angkatan bersenjata ke 5, yaitu beranggotakan buruh dan tani (sebagai simbol utama Komunisme). Tetapi tentu saja ini merupakan ide yang tak masuk akal, mengetahui bahwa besarnya tanggung jawab kepenggunaan senjata api, serta minimnya pelatihan bagi buruh dan tani untuk menggunakan senjata. Akhirnya, berkat petinggi Angkatan Darat, Ahmad Yani, ide ini pun meredup seiring bergulirnya waktu.
Karena pengaruh PKI yang benar-benar mengutamakan peran petani dan buruh sebagai pondasi negara, muncul bentrokan-bentrokan yang digagas oleh para petani berkat provokasi dari PKI, yang menyatakan bahwa petani berhak memiliki semua tanah siapapun, karena semua tanah adalah milik kepentingan bersama.
Pada permulaan 1965, PKI mulai benar-benar masuk dalam sistem kepemerintahan, bersanding dengan para jenderal Angakatan Darat yang menduduki jabatan-jabatan setingkat menteri. Dalam pengaruhnya di kabinet, orang-orang PKI menyebarkan ilusi berbahaya mengenai revolusi bersenjata dengan membentuk rezim militer yang mencakup Angkatan ke-5.
Sejak tahun 1964, isu sakitya Soekarno benar-benar merebak di seantero negeri. Hal ini meningkatkan kasak-kusuk mengenai penggantian Soekarno sebagai presiden RI. Ada dua kubu dalam pemerintahan yang benar-benar memanfaatkan dan merencanakan hal ini, yaitu PKI dan Angkatan Darat.
Beberapa faktor memicu Gerakan 30 September/PKI ini. Diantaranya adalah isu Ganyang Malaysia sebagai protes Soekarno atas pembentukan negara Federasi Malaysia sebagai bentuk kolonialisme baru di Nusantara. Soekarno meminta Angkatan Darat untuk memerangi Malaysia, tetapi karena sikap pesimistis dari petinggi-petinggi Angkatan Darat karena Malaysia dilindungi oleh Inggris, sehingga Angkatan Darat melakukan perang gerilya di perbatasan Kalimantan dengan setengah hati yang mengakibatkan kekalahan. Hal ini dimanfaatkan oleh PKI yang memiliki jaringan luas di dunia internasional, untuk menjadi pendukung utama gerakan Ganyang Malaysia. Padahal pada masa itu, keadaan ekonomi Indonesia sangatlah buruk, rakyat kelaparan tetapi Soekarno masih memberikan anggaran yang sangat besar untuk Angkatan Darat memerangi Malaysia, sehingga dukungan rakyat kepada Soekarno pun berkurang seiring dengan ketidaksetujuan masyarakat terhadap kebijakan “Ganyang Malaysia” yang digulirkan oleh Soekarno. Hal ini juga yang memicu kebencian dan stigma negatif masyarakat terhadap orang-orang PKI.
Kronologis
Pada 1 Oktober 1965,  enam jenderal senior dan beberapa orang lainnya yag terkait dibunuh dalam usaha menghentikan isu kudeta PKI, yang diduga didalangi oleh Letkol. Untung, pimpinan Cakrabirawa/pengawal istana, karena bergulirnya kabar burung pennggulingan tampuk kekuasaan Soekarno yang akan dikomandoi oleh Angkatan Darat. Panglima Komando Angkatan Darat saat itu, Mayjen. Soeharto melancarkan serangan pembalasan menumpas gerakan PKI dan orang-orang yang terlibat didalamnya. Bisa dibilang, ini merupakan kejahatan kemanusiaan terburuk dalam sejarah bangsa Indonesia yang dilakukan oleh sesama warga negara.
Korban-korban yang dibunuh oleh pihak PKI adalah:
·         Letjen TNI Ahmad Yani (Menteri/Panglima Angkatan Darat/Kepala Staf Komando Operasi Tertinggi)
·         Mayjen TNI Raden Suprapto (Deputi II Menteri/Panglima AD bidang Administrasi)
·         Mayjen TNI Mas Tirtodarmo Haryono (Deputi III Menteri/Panglima AD bidang Perencanaan dan Pembinaan)
·         Mayjen TNI Siswondo Parman (Asisten I Menteri/Panglima AD bidang Intelijen)
·         Brigjen TNI Donald Isaac Panjaitan (Asisten IV Menteri/Panglima AD bidang Logistik)
·         Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo (Inspektur Kehakiman/Oditur Jenderal Angkatan Darat)
Jenderal TNI Abdul Harris Nasution yang menjadi sasaran utama, selamat dari upaya pembunuhan tersebut. Sebaliknya, putrinya Ade Irma Suryani Nasution dan ajudan dia, Lettu CZI Pierre Andreas Tendean tewas dalam usaha pembunuhan tersebut.
Para korban tersebut kemudian dibuang ke suatu lokasi di Pondok GedeJakarta yang dikenal sebagai Lubang Buaya. Mayat mereka ditemukan pada 3 Oktober.
Selain itu beberapa orang lainnya juga turut menjadi korban:
·         Bripka Karel Satsuit Tubun (Pengawal kediaman resmi Wakil Perdana Menteri II dr.J. Leimena)
·         Kolonel Katamso Darmokusumo (Komandan Korem 072/Pamungkas, Yogyakarta)
·         Letkol Sugiyono Mangunwiyoto (Kepala Staf Korem 072/Pamungkas, Yogyakarta)

Dampak
Akibat dari penyerangan PKI atas jenderal-jenderal Angkatan Darat, PKI dapat menguasai RRI berlokasi di Jalan Medan Merdeka Barat dan Kantor Telekomunikasi (Telkom) yang berlokasi di JaLan Medan Merdeka Selatan, yang saat itu merupakan dua pusat komunikasi yang vital bagi negara. Dua tempat tersebut dimaksudkan sebagai pusat PKI untuk menyebarkan pengumuman terkait Gerakan 30 September dan sebagai alat propaganda mereka.

Pada tanggal 6 Oktober Sukarno mengimbau rakyat untuk menciptakan "persatuan nasional", yaitu persatuan antara angkatan bersenjata dan para korbannya, dan penghentian kekerasan. Biro Politik dari Komite Sentral PKI segera menganjurkan semua anggota dan organisasi-organisasi massa untuk mendukung "pemimpin revolusi Indonesia" dan tidak melawan angkatan bersenjata. Pada tanggal 16 Oktober 1965, Sukarno melantik Mayjen Suharto menjadi Menteri/Panglima Angkatan Darat di Istana Negara

Dalam usaha penangkapan oknum-oknum PKI terkait pemberontakan, pemerintah sangat mengusahakan agar tidak terjadi kerenggangan hubungan dengan dunia internasional, terkhusus negara-negara yang menganut paham komunis. Pada Konferensi Tiga Benua di Havana, Kuba, perwakilan dari negara-negara komunis menyatakan komitmennya untuk menghindari pengutukan dan ikut campur secara langsung dalam konflik internal Indonesia. 


Karena pengaruh pemberontakan PKI yang masif, dimana oknum-oknum PKI sebelumnya mengadakan pemberontakan disertai pembunuhan jenderal serta rakyat sipil di daerah-daerah, serta propaganda pemerintah dalam penumpasan PKI, rakyat yang sebelumnya takut dan dendam dengan PKI karena pengaruhnya yang besar dalam pemerintahan, karena hasutan TNI AD setelah jatuhnya kekuasaan PKI di Indonesia, mengadakan operasi besar-besaran penangkapan dan penginterogasian orang-orang terkait PKI. Kebanyakan anggota dan simpatisan PKI, yang berkaitan langsung dengan pemberontakan ataupun tidak, disiksa dan dibunuh di kamp-kamp tahanan di beberapa daerah. Pembunuhan ini disertai hasutan yang besar dari TNI AD kepada ormas-ormas sayap kanan, sehingga korban yang timbul semakin banyak. Mayat-mayat dibuang di sungai-sungai kecil, sehingga sungai penuh dengan darah dan timbul masalah sanitasi serta pencemaran udara dengan bau mayat. Ironis karena korban yang ditimbulkan oleh PKI benar-benar “tidak seimbang” dengan korban dari pihak PKI sendiri, sehingga timbullah anomali siapa sebenarnya penjahat kemanusiaan yang sesungguhnya.
Pada tanggal Sebelas Maret 1966, dalam dokumen Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret) yang sampai saat ini masih kontroversial mengenai keabsahannya karena teks aslinya yang tak jelas keberadaannya, Soekarno memberikan kekuasaan tak terbatas kepada Soeharto untuk menggantikannya serta membuat situasi di Indonesia kondusif kembali. Setelah penyerahan kekuasaan tersebut, Soeharto memanfaatkan kekuasaan tak terbatasnya dengan pembatasan gerakan PKI dan memburu Aidit yang lantas diperintahkan untuk dibunuh oleh TNI AD.

Karena kondisi negara Indonesia yang hancur, ekonomi buruk disertai defisit anggaran, pada Pertemuan Jenwa di Swiss, yang dihadiri perusahaan-perusahaan multinasional serta perwakilan negara seluruh dunia, Indonesia benar-benar membuka dirinya untuk kebijakan ekonomi pro-liberal dengan menawarkan buruh yang melimpah, sumber daya alam dan pasar yang besar. Jadilah, sumber daya alam di berbagai daerah di Indonesia benar-benar dibagi-bagikan kepada perusahaan asing untuk dikelola, seperti Freeport di Papua Barat, Caltex di Riau, seta Mobil Oil di Kepulauan Riau. Hutan-hutan tropis pun dibabat habis untuk kepentingan industri.  

Kesimpulan

Sedikitnya literatur yang menyajikan informasi seimbang mengenai peristiwa pemberontakan PKI pada tanggal 30 September 1965, yang dipopulerkan oleh Soeharto sebagai G30S/PKI, cukup menyulitkan penulis untuk menyajikan artikel yang bersifat netral. Tetapi, pemberontakan terhadap pemerintahan yang sah untuk memaksakan ideologi yang dianut terhadap sistem kenegaraan tentu saja juga tidak dapat dibenarkan. Sejarah mencatat, mayoritas kehancuran-kehancuran yang dialami oleh sebagian besar negara di seluruh dunia, yang memakan korban sangat banyak, didominasi oleh perseturuan ideologi dan keinginan untuk berkuasa. Rakyat biasa, yang bisa dibilang “bawahan” pihak-pihak yang berseturu, yang dimanfaatkan jumlahnya untuk kepentingan politik penguasa, terkena dampak paling besar. Contoh yang paling nyata pasa masa sekarang adalah konflik perang saudara di Suriah akibat terbenturnya kepentingan-kepentingan antar-golongan yang berkonfrontasi, yang menganut paham-paham berbeda. NIIS dengan ideologi khilafahnya, pemerintahan otoriter Bashar al-Assad yang didukung oleh Rusia dan Iran, pemberontakan pasukan Kurdi, serta golongan-golongan menengah yang memiliki kekuatan yang seimbang pula, disertai masuknya “kekuatan-kekuatan” asing baru karena banyaknya kepentingan di Suriah, menyebabkan semakin rumitnya situasi di Suriah. Orang-orang lemah dan anak-anak kecil mendapatkan dampak yang paling parah. Arus pengungsi besar-besaran menuju Eropa tak dapat dibendung. Ini menunjukkan, ideologi tidak menjamin selalu menjamin kesejahteraan kehidupan dan penghidupan manusia di dunia. Maka nilai-nilai kemanusiaan yang selaras dengan alam serta lingkungan seharusnya menjadi nilai tertinggi yang dianut seluruh manusia di muka bumi. 

8.28.2015

Keuntungan dan Kerugian Usaha-Usaha Diplomasi yang dilakukan oleh Indonesia

Dampak perundingan Renville bagi Indonesia dan Belanda            
Dampak Perjanjian Renville bagi Indonesia  :

·         Indonesia terpaksa menyetujui dibentuknya RIS melalui masa peralihan
·         Indonesia kehilangan sebagian daerah kekuasaannya karena garis Van Mook terpaksa harus diambil Belanda
·         Pihak RI harus mengambil pasukannya yang berada di daerah kekuasaan Belanda dan kantong-kantong gerilya            masuk ke daerah RI
·         Wilayah RI makin sempit dan dikurung oleh daerah-daerah kekuasaan Belanda
·         Timbulnya reaksi kekerasan dikalangan pemimpin RI yang mengakibatkan jatuhnya Kabinet Amir Syarifuddin                karena dianggap menjual negara ke Belanda
·         Perekonomian Indinesia diblokade oleh Belanda
Dampak bagi Belanda adalah  :
·         Berdaulat penuh atas seluruh wilayah Indonesia sampai Republik Indonesia Serikat terbentuk
·         Wilayah yang dikuasai Belanda pada Agresi Militer I menjadi wilayah penduduk Belanda. 

KONFERENSI MEJA BUNDAR (KMB)

Dampak positif KMB bagi Indonesia :

  • Berhentinya perang antara belanda dan Indonesia 
  • Diakuinya Indonesia sebagai sebuah negara oleh belanda
  • Penarikan mundur tentara - tentara Belanda di wilayah Indonesia

Dampak negatif KMB bagi Indonesia :

  • Tertundanya penyelesaian masalah Irian Barat
  • Hutang Belanda pada 1942 sampai disepakatinya RIS akan ditangung RIS
  • Indonesia menjadi negara bagian RIS di mana menjadi bawahan dari pemerintahan Belanda

Abdulkadir Wijoyoatmojo

Raden Abdulkadir Widjojoatmodjo (lahir di Salatiga18 Desember 1904 – meninggal di Den HaagBelanda24 Desember 1992 pada umur 88 tahun) adalah seorang Belanda-Indonesia dari Jawa, tentara dan diplomat.
Dia menghadiri sekolah Belanda dan mengikuti pelatihan Indologis di Universitas Leiden di bawah Christiaan Snouck Hurgronje yang merekomendasikan dia kepada Dewan Homegrown. Di sana ia bekerja sebagai administrator. 
Akhir 1947, dia bertindak Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Dia adalah utusan delegasi Belanda yang dipimpin oleh PBB menegosiasikan kemerdekaan Indonesia.
Dalam perundingan Renville, Abdulkadir adalah utusan delegasi dari pihak Belanda. Abdulkadir yang menandatangani perjanjian ini mewakili pihak Belanda. Alasannya, Abdulkadir memiliki hubungan emosional yang lebih kuat dengan Belanda daripada Indonesia, karena orangtuanya yang orang Belanda dan semenjak kecil menempuh pendidikan di Belanda. Selain itu, pihak Belanda juga hendak menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Indonesia masih berada di bawah kendali Belanda disamping juga membingungkan rakyat Indonesia terhadap konsep lawan-kawan.
Perlu diketahui bahwa meskipun Indonesia diproklamasikan pada 17 Agustus 1945, namun sampai beberapa tahun berikutnya tidak semua tokoh-tokoh politik dan masyarakat mendukung eksistensi RI. Tak jarang yang memihak Belanda dan membentuk negara-negara kecil/boneka, baik di Jawa [seperti Negara Pasundan dan Negara Jawa Timur] maupun di luar Jawa [seperti Negara Sumatra Timur dan NIT].

Setelah kemerdekaan Indonesia, ia terus tinggal di Belanda. Dia diperlakukan seperti paria dan beremigrasi ke Belanda tahun 1951. Dia meninggal pada tahun 1992 di Den Haag dan kemudian dimakamkan di makam keluarga di Karanganyar.

Widjojoatmodjo adalah Knight di Orde Singa Belanda dan Orde Gajah Putih.

8.20.2015

Tokoh Indonesia yang dijadikan Nama Jalan di Luar Negeri

1) Jalan Soekarno

  • Maroko (Rue Soukarno) diberikan oleh raja Maroko Muhammad V atas penghargaan kitab-kitab karya ulama Maroko sebagai bahan rujukan wajib di pesantren-pesantren di Indonesia dan juga kekaguman raja atas peran besar Sukarno dalam dunia internasional. Jalan ini diresmikan pada tanggal 2 Mei 1960
  • Mesir (Ahmed Sokarno St) diberikan presiden Mesir Gamal Abdul Nasser akibat hubungan baik yang dijalin oleh Sukarno dan Gamal Abdul Nasser. Penambahan nama Ahmed dilakukan oleh mahasiswa Indonesia di Mesir sebagai penegasan identitas muslim Sukarno

2) R.A. Kartini
  • Belanda (R.A. Kartinistraat) terdapat 3 lokasi, yaitu di Amsterdam, Utrech dan Haarlem. Penganugerahan nama jalan ini sebagai penghormatan pemerintah Belanda atas kontribusi Kartini terhadap perjuangan hak-hak wanita.


3) Muhammad Hatta
  • Belanda (Mohammed Hattastraat) ditetapkan sebagai nama jalan di Haarlem, di sebuah perumahan bernama Zuiderpoider karena adanya kedekatan historis Belanda dengan Hatta secara pribadi, disebabkan karena Hatta pernah bersekolah disana

4) Irwan Soejono
  • Belanda (Irwan Soejonostraat) pemuda Indonesia yang menimba ilmu di Leiden, dan juga seorang aktivis pergerakan. Ia terbunuh oleh pasukan SS Nazi Jerman saat menduduki Belanda pada tanggal 13 Januari 1945. Beliau merupaka anak dari Raden Ario Adipati Soejono, salah satu menteri pertama Indonesia. 
5) Sutan Sjahrir

  • Belanda (Sutan Sjahrirstraat) diabadikan sebagai nama jalan di kota Leiden, Belanda. Ia dulu pernah menimba ilmu di Fakultas Hukum Universitas Amsterdam dan kemudian pindah ke Leiden School of Indology. Pengaruh dan pergaulan Sjahrir sangat luat di kalangan aktivis dan cendekiawan sehingga namanya dikenang disana. 
6) Munir Said Thalib
  • Belanda (Munirstraat) terletak di Den Haag, sebagai simbol atas perjuangannya membela HAM. Dia meninggal diracun arsenik dalam penerbangannya ke Belanda. Peresmian Munirstraat dilaksanakan pada tanggal 11 Maret 2015 oleh istrinya, Suciwati. 

8.17.2015

Alasan Hiroshima dan Nagasaki terpilih sebagai kota yang di bom atom oleh Sekutu

1) Hiroshima merupakan markas militer Jepang, juga merupakan kota pelabuhan penting di Jepang
2) Nagasaki sebenarnya bukan merupakan kota prioritas untuk pengeboman, tetapi merupakan tempat yang paling ideal karena adanya industri perkapalan yang maju

Rumusan Dasar Negara: Pancasila

Pada sidang kedua BPUPKI, para tokoh-tokoh kebangsaan berunding untuk merumuskan dasar negara. Ada 3 tokoh sentral dalam peristiwa ini, yaitu Sukarno, Supomo dan Muhammad Yamin. Dari ketiga tokoh tersebut, rumusan tertulis yang disusun oleh Muhammad Yamin paling mendekati dari isi Pancasila saat ini, yaitu


  • Ketuhanan Yang Maha Esa
  • Kebangsaan Persatuan Indonesia
  • Rasa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
  • Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
  • Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


  • rumusan ini nantinya akan menjadi cikal bakal Piagam Jakarta, yang berisi:
    1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
    2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
    3. Persatuan Indonesia
    4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
    5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

    Asal-usul bendera Merah Putih

    Ada dua cerita asal-usul bendera Merah Putih yang menurut saya menarik. Pertama yaitu merah-putih adalah warna panji/pataka kerajaan-kerajaan Nusantara pada zaman dahulu, seperti Kerajaan Majapahit, bendera perang Sisimangaraja IX, pejuang-pejuang kesultanan Aceh, kerajaan Bugis Bone, bendera perang Pangeran Diponegoro, dan yang lainnya. Kedua, terdapat legenda Austronesia mengenai dualisme alam, yaitu Bapak Langit yang diwakili warna putih, dan Bunda Bumi yang diwakili oleh warna merah, dimana Bunda Bumi dan Bapak Langit bersinergi melindungi manusia. Maka, sungguh keliru jika ada orang yang menyebut bendera Indonesia meniru bendera negara lain atau pengurangan warna biru dari bendera Belanda, karena kita memiliki sejarah yang panjang dan historis mengenai sejarah bendera Merah-Putih ini

    Prototype Teks Proklamasi

    Pada hari Kamis, 13 Agustus 2015, saya diminta untuk membuat naskah teks proklamasi bersama teman pada saat pelajaran Sejarah Indonesia untuk merasakan bagaimana ketegangan pada saat penyusunan teks proklamasi yang dilakukan oleh Sukarno dan Muhammad Hatta 70 tahun lalu secara individual, dan inilah hasilnya:


    PROKLAMASI

    Atas asas kemerdekaan dan kemanusiaan, kami seluruh bangsa Indonesia, menyatakan merdeka dan bebas dari kekuasaan pihak luar. Segala urusan mengenai pemerintahan dan kekuasaan akan dilaksanakan dengan saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Proklamasi ini hendaknya diperhatikan demi mewujudkan persatuan dan kebersamaan, serta membuktikan bangsa Indonesia adalah negara yang berdikari.



    Lalu, kami dibentuk kelompok/4 orang, mendiskusikan hasil masing-masing pemikiran dari teks proklamasi yang dibuat secara individu, dan kelompok saya yang berangotakan Hafi, Yusqi dan Afif merumuskan teks proklamasi menjadi:

    PROKLAMASI

      Tanggal 17 Agustus tahun ’05 atas asas kemerdekaan dan kemanusiaan. Kami bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaan Indonesia.
                   Dengan ini bangsa Indonesia menjadi bangsa yang bersatu dan mandiri. Segala hal mengenai urusan bangsa dan Negara baik dalam maupun luar negeri sepenuhnya merupakan hak bangsa Indonesia.

    8.14.2015

    Badan Militer dan Semimiliter di Indonesia pada Masa Penjajahan Jepang


    • Militer
    1) Heiho
    2) PETA
    • Semimiliter
    1) Seinendan (Barisan Pemuda)
    > Dibentuk 29 April 1943
    > Mendidik pemuda untuk mempertahankan tanah air, dengan maksud terselubung sebagai penyediaan tentara cadangan
    2) Keibodan (Barisan Pembantu Polisi)
    > Membantu tugas polisi Jepang mengawasi masyarakat
    3) Fujinkai (Himpunan Wanita)
    > Dibentuk Agustus 1943
    > Bertugas mengumpulkan barang-barang wajib untuk pertahanan; seperti emas, perhiasan, hasil panen, ternak, dll.
    4) Syuisyintai (Barisan Pelopor)
    > 1 November 1944
    > Ir. Soekarno sebagai pemimpin
    > Wakil pemimpin yaitu R.P. Suroso, Otto Iskandardinata, dr. Buntaran Martoatmojo
    > Dibentuk karena merupakan hasil sidang ketiga Chuo Sangi In
    5) Hizbullah
    > Dibentuk 15 Desember 1944
    > Sebagai tentara cadangan membantu tugas tentara Dai Nippon
    > Tujuan utama mempertahankan islam

    8.13.2015


    Teks proklamasi yang otentik adalah teks yang sudah berupa ketikan, bukan berupa coretan konsep yang dibuat oleh Sukarno

    5.06.2015

    Organisasi-organisasi dan Tokoh-tokoh Kebangkitan Nasional

    1) Boedi Oetomo
    Tahun 1906, di Yogyakarta, dr. Wahidin Sudirohusodo menggagasi pendirian studifonds, atau penggalangan dana bagi para pelajar yang tidak mampu secara ekonomi. Untuk mewujudkan hal ini, dia pergi ke Bandung, menuju sekolah kedokteran STOVIA, dan bertemu mahasiswa-mahasiswa disana, seperti Cipto Mangunkusumo, Gunawan Mangunkusumo, Sutomo, Suraji dan Gumbrek. Mereka pun berunding dan akhirnya membentuk suatu organisasi bernama Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908, dimana tanggal ini ditetapkan sebagai hari Kebangkitan Nasional pada masa selanjutnya. Walaupun organisasi Boedi Oetomo bisa dibilang mempelopori gerakan kebangkitan nasional, gerakan ini masih terbatas di kalangan Jawa dan Madura saja pada masa pendiriannya.

    Pada masa pergerakannya Boedi Oetomo meminta pemerintah Hindia-Belanda untuk:
    a. Meningkatkan pendidikan bagi para pelajar, baik bumiputera/golongan bawah maupun ningrat
    b. Memberikan beasiswa pendidikan untuk pelajar bumiputera
    c. Menyediakan lebih banyak tempat untuk sekolah pertanian
    d. Izin pendirian sekolah desa Boedi Oetomo
    e. Izin pendirian VAK/sekolah khusus bumiputera wanita
    f. Meningkatkan kualitas pengajaran sekolah dokter di Jawa
    g. Membangun taman kanak-kanak untuk bumiputera
    h. Memnyediakan beasiswa bagi para pelajar bumiputera untuk menempuh pendidikan di sekoalh-sekolah Eropa

    2) Sarikat Dagang Islam
    Dibentuk oleh Haji Samanhudi, dicetuskan karena ekspansi pedagang-pedagang Tiongkok ke Indonesia akibat adanya Revolusi Nasional Tiongkok, dimana akibat ekspansi nya ke Indonesia, pedagang-pedagang Indonesia merasa tersaingi. Sarikat Dagang Islam berisi para pedagang batik Solo, didirikan pada tahun 1911. Sarikat Dagang ini bertujuan untuk memajukan perdagangan, bertahan dalam persaingan dengan pedagang Tiongkok, dan sekaligus menyebarkan agama Islam.

    3) Indische Partij
    Didirikan di Bandung pada tanggal 25 Desember 1912 oleh dr. E. F. E. Douwes Dekker, Cipto Mangunkusumo dan Ki Hajar Dewantara yang bertujuan merealisasikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia melalu media cetak. Pada Maret 2013, organisasi ini dihentikan oleh pihak Belanda dan Agustus 1913 para pendirinya diasingkan.

    4) Partai Nasional Indonesia
    Pada awalnya partai ini berupa Kelompok Belajar Umum (Algemeene Studie Club) yang terletak di Bandung. Beranggotakan Ir. Soekarno, Mr. Iskaq Cokrohadisuryo, Mr. Sartono, dr. Samsi, Mr. Budiarto, Mr. Ali Sastroamidjoyo, Mr. Sunario dan Ir. Anwari, yang akhirnya membentuk Partai Nasional Indonesia sebagai motor pergerakan kemerdekaan. 

    5.03.2015

    Tokoh-tokoh yang berperan dalam Kebangkitan Nasional



    1.   Sutomo
    2.   Ir. Soekarno
    3.   Dr. Tjipto Mangunkusumo
    4.   Raden Mas Soewardi Soerjaningrat (EYD: Suwardi Suryaningrat, sejak 1922 menjadi Ki Hajar Dewantara)
    5.   dr. Douwes Dekker
    dan Lain-Lain