4.23.2015

Sejarah Awal VOC

Pedagang-pedagang Inggris memulai ekspansi perdagangan sebagai pemicu gencarnya pedagang Eropa melakukan perdagangan di Asia dimulai pada tanggal 31 Desember 1600, dengan mendirikan kongsi dagang Hindia Timur di Kalkuta, The British East India Company. Kemudian Belanda menyusul pada tahun 1602 dan Perancis pun tak mau ketinggalan dan mendirikan Compagnie des Indes Orientalis tahun 1604.

Kongsi Perdagangan Hindia Timur (Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC) yang didirikan pada tanggal 20 Maret 1602, walaupun bukan kongsi dagang Eropa pertama yang membuka kantornya di Asia merupakan perusahaan multinasional pertama di dunia yang memiliki monopoli untuk aktivitas perdagangan di Asia. Disebut Hindia Timur karena ada pula VWC yang merupakan persekutuan dagang untuk kawasan Hindia Barat (Amerika Latin). Perusahaan ini juga mencetuskan pertama kali sistem pembagian saham, dan berkantor pusat di Oost-Indisch Huis, Amsterdam, Belanda, Republik Belanda. VOC merupakan kongsi dagang yang cukup unik dan rumit, dimana Pemerintah Belanda memberikan hak istimewa atau hak octrooi kepada kongsi dagang ini untuk mengatur siste pemerintahannya sendiri, bisa juga dianggap sebagai negara dalam sebuah negara. Pemberian fasilitas dan hak-hak ini diberikan langsung oleh pemimpin Kerajaan Belanda, Ratu Wilhelmina. Diantaranya misalnya VOC boleh memiliki tentara dan boleh bernegosiasi dengan negara-negara lain.

Pada perundingan tanggal 15 Januari 1602, tercetuslah tujuan dibentuknya VOC yaitu untuk menimbulkan masalah dan kesusahan bagi musuh, yaitu Spanyol dan Portugis sekaligus pertahanan dan keamanan bagi negara.

Masa kejayaan VOC dimulai pada kepemimpinan J.P. Coen pada tahun 1619-1623. Ia pula yang memindahkan kompeni VOC yang awalnya di Banten, karena pengaruh Inggris yang cukup kuat, ke Jayakarta, dan mengubah namanya mnejadi Batavia. Pada masa J.P. Coen tatakota Batavia dibuat semirip mungkin dengan kota-kota utama Belanda, dengan pemukiman-pemukiman mewah dibangun di sepanjang sisi sungai Ciliwung yang kala itu masih lebar dan indah.

Namun J.P. Coen masih kalah tenar dengan Joan Maetsuycker yang memerintah pada tahun 1669. Pada masa itulah kejayaan VOC bersinar terang di dunia karena memiliki lebih dari 150 perahu dagang, 40 kapal perang, 50.000 pekerja, angkatan bersenjata pribadi dengan 10.000 tentara, dan pembayaran dividen 40%.

Komoditas yang dijual oleh VOC, baik berasal dari negeri sendiri maupun dari negara jajahanya berupa perak, sutra, kopi, cabai, kayumanis, kapulaga, pala, cengkeh, dll.

Pada abad ke-18, VOC mengalami kemunduran dan akhirnya dibubarkan dengan alasan sebagai berikut:

 Banyak pegawai VOC yang curang dan korupsi
 Banyak pengeluaran untuk biaya peperangan, contoh perang melawan Hasanuddin dari Gowa, perang melawan Pangeran Diponegoro di Jawa dan Tuanku Imam Bonjol di Sumatra
 Banyaknya gaji yang harus dibayar disebbkan karena kekuasaan yang luas membutuhkan pegawai yang banyak
 Pembayaran devident (keuntungan) bagi pemegang saham turut memberatkan setelah pemasukan VOC kekurangan
 Bertambahnya saingan dagang di Asia terutama Inggris dan Perancis
 Perubahan politik di Belanda dengan berdirinya Republik Bataaf 1795 yang demokratis dan liberal menganjurkan perdagangan bebas.
Berdasarkan alasan di atas VOC dibubarkan pada tanggal 31 Desember 1799 dengan hutang 136,7 juta gulden dan peninggalan yang ditinggalkan berupa kantor dagang, gudang, benteng, kapal serta daerah kekuasaan di Indonesia.

Kelebihan dan Kekurangan adanya Pengaruh Imperialisme dan Kolonialisme di Indonesia

Kelebihan:
- Adanya pembangunan jalur2 perdagangan dan infrastruktur
- Adanya bangunan khas kolonial yang menjadi peninggalan bersejarah hingga saat ini
- Pembangunan jalur rel kereta api
- Masuknya ilmu pengetahuan modern
- Masuknya sebagian kebudayaan barat yg bersifat positif seperti alat musik, nyanyian, pakaian, perhiasan 
- Masyarakat semakin terbuka
-

Kekurangan:
- Dikurasnya kekayaan alam oleh pihak asing
- Perbudakan dan upah tidak layak
- Tanam paksa
- Hak rakyat pribumi termarjinalkan
- Tidak memiliki kualitas hidup yg layak 

Isi Hak Octrooi Pemerintah Belanda terhadap VOC

Hak-hak istimewa yang tercantum dalam Octrooi (Piagam/Charta) tanggal 20 Maret 1602 meliputi:

 Hak monopoli untuk berdagang dan berlayar di wilayah sebelah timur Tanjung Harapan dan sebelah barat Selat Magelhaens serta menguasai perdagangan untuk kepentingan sendiri;
 Hak kedaulatan (soevereiniteit) sehingga dapat bertindak layaknya suatu negara untuk:
1. memelihara angkatan perang,
2. memaklumkan perang dan mengadakan perdamaian,
3. merebut dan menduduki daerah-daerah asing di luar Negeri Belanda,
4. memerintah daerah-daerah tersebut,
5. menetapkan/mengeluarkan mata-uang sendiri, dan
6. memungut pajak.

Kongsi-kongsi Dagang Eropa yang memiliki Perwakilan di Hindia Belanda

1. VOC-Vereenigde Oost-Indische Compagnie (BELANDA)
2. EIC-East India Company (INGGRIS)
3. CIO-Compagnie des Indes Orientalis (PERANCIS)
4. SOC-Svenska Ostindiska Companiet (SWEDIA)
5. CIO-Companhia da Índia Oriental (PORTUGIS)

6. OK-Ostindisk Kompagni (JERMAN)

Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada Masa VOC (1610-1799)


1.
Pieter Both

19 Desember 1610
6 November 1614
2.
Gerard Reynst

7 November 1614
1615
3.
Laurens Reael

1615
20 Mei 1619
4.
Jan Pieterszoon Coen

25 Oktober 1617 (diangkat)
30 April 1618 (dikonfirmasikan)
21 Mei 1619 (resmi)
31 Januari 1623
5.
Pieter de Carpentier

1 Februari 1623
30 September 1627
6.
Jan Pieterszoon Coen

3 Oktober 1624 (diangkat)
30 September 1627 (resmi)
21 September 1629
7.
Jacques Specx

22 September 1629
17 April 1632
8.
Hendrik Brouwer

18 April 1632
1 Januari 1636
9.
Antonio van Diemen

1 Januari 1636
19 April 1645
10.
Cornelis van der Lijn

19 April 1645
10 Oktober 1646 (resmi)
7 Oktober 1650
1645: Sementara menggantikan Antonio van Diemen yang meninggal dunia.
11.
Carel Reyniersz

26 April 1650 (diangkat)
8 Oktober 1651 (resmi)
19 Mei 1653
12.
Joan Maetsuycker

19 Mei 1653
1678
13.
Rijkloff van Goens

1678
24 November 1681
14.
Cornelis Speelman

25 November 1681
11 Januari 1684
15.
Johannes Camphuys

11 Januari 1684
24 September 1691
16.
Willem van Outhoorn

17 Desember 1690 (diangkat)
24 September 1691 (resmi)
14 Agustus 1704
17.
Johan van Hoorn

15 Agustus 1704
29 Oktober 1709
18.
Abraham van Riebeeck

30 Oktober 1709
17 November 1713
19.
Christoffel van Swol

17 November 1713
12 November 1718
20.
Hendrick Zwaardecroon

13 November 1718
10 September 1720 (resmi)
7 Juli 1725
1718: Sementara menggantikan Christoffel van Swol yang meninggal dunia.
21.
Mattheus de Haan

16 Oktober 1724 (diangkat)
8 Juli 1725 (resmi)
1 Juni 1729
22.
Diederik Durven

1 Juni 1729
28 Mei 1732
23.
Dirk van Cloon

28 Mei 1732
10 Maret 1735
24.
Abraham Patras

11 Maret 1735
3 Mei 1737
25.
Adriaan Valckenier

3 Mei 1737
6 November 1741
26.
Johannes Thedens

6 November 1741
28 Mei 1743
27.
Gustaaf Willem baron van Imhoff

29 Mei 1743
1 November 1750
28.
Jacob Mossel

1 November 1750
15 Mei 1761
29.
Petrus Albertus van der Parra

15 Mei 1761
28 Desember 1775
30.
Jeremias van Riemsdijk

28 Desember 1775
3 Oktober 1777
31.
Reinier de Klerk

4 Oktober 1777
9 Oktober 1778 (resmi)
1 September 1780
1777: Sementara menggantikan Jeremias van Riemsdijk yang meninggal dunia.
32.
Willem Alting

Maret 1780 (pejabat sementara)
1 September 1780 (resmi)
17 Februari 1797
33.
Pieter Gerardus van Overstraten
16 Agustus 1796 (diangkat)
17 Februari 1797 (ambil alih)
22 Januari 1798 (resmi)
31 Desember 1799
Pada masa pemerintahannya terjadi peralihan kekuasaan dari VOC ke pemerintahan Kerajaan Belanda di bawah kekuasaan Napoleon Bonaparte.


4.03.2015

Lambang Kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara

Lambang kerajaan Samudera Pasai, yang mirip dengan lambang Pancasila, bertuliskan kaligrafi Arab berisi kalimat Tauhid dan Rukun Islam, perlambang syiar agama yang luas, berani dan bijaksana.

Lambang kerajaan Aceh, kaligrafi Arab dibawahnya menunjukkan pengaruh keislaman yang kuat dalam kerajaan Aceh

Lambang kerajaan Banten

Lambang kesultanan Cirebon, yaitu Singha Barwang atau Macan Ali, dibentuk dari kaligrafi kalimat syahadat, dinamakan macan Ali untuk mengenang keberanian Ali bin Abi Thalib

Lambang kerajaan Demak

Lambang kerajaan Gowa-Tallo

Lambang kerajaan Mataram Islam
Lambang kerajaan Ternate

Lambang kesultanan Tidore