Kerajaan Sriwijaya adalah bukti kuat sebuah kedigdayaan besar sejarah kemaritiman Nusantara. Dengan dipusatkannya kegiatan perdagangan dan pemerintahan di muara sungai Musi, Palembang, menunjukkan kecerdikan pemimpin kerajaan Sriwijaya untuk membangun kerajaan yang kuat dan strategis. Kerajaan ini juga membawa pengaruh besar bagi daerah kekuasaan dan sekitarnya, baik dalam sektor ekonomi, politik, kebudayaan, sosial, dan agama.
Wilayah kerajaan ini terbentang luas menyebrangi lautan dan daratan di Asia Tenggara, yang sudah tentu membuatnya sebagai kerajaan yang sangat disegani dibanding kerajaan lain di Nusantara. Raja-raja dari kerajaan Sriwijaya juga diketahui sangat memerhatikan dan menjaga keamanan dan ketertiban warganya, yang tertera dalam sebuah relief di Prasasti Telaga Batu. Selain itu, raja Sriwijaya juga sangat memerhatikan kondisi kesehatan mental warganya dengan menyediakan tempat rekreasi bernama Taman Srisetra, yang tertea dalam Prasasti Talang Tuo.
Ditemukannya berita-berita persinggahan para penjelajah dari China, Arab dan India ke Sriwijaya yang menerangkan kebesaran kerajaan Sriqwijaya membuktikan keterbukaan dan sikap toleransi pemimpin dan masyarakat Sriwijaya dengan kebudayaan dan masyarakat asing. Besarnya pengaruh Buddha di kerajaan ini membuatnya dianggap sebagai salah satu pusat pendidikan Buddha, selain dua pusat lainnya yaitu China dan India.
Hal-hal inilah yang membuat saya tertarik dengan kerajaan ini, karena dapat dijadikan contoh bentuk kejayaan pemerintahan maritim di Indonesia, yang saat ini digaungkan oleh pemerintah Indonesia masa kini. Tetapi sisi buruk yang tidak saya suka dari kerajaan Sriwijaya adalah usaha-usahanya mengekspansi kerajaan dan wilayah lain dengan perang dan kudeta, karena walaupun hal seperti itu dianggap wajar di masa lalu, tetapi dengan adanya UUD 1945 yang menyatakan hak kemerdekaan bagi seluruh bangsa di dunia, sudah pasti hal tersebut tidak relevan dengan masa sekarang. Wujud ekspansi ini jugalah yang menyebabkan kerajaan Sriwijaya runtuh, dimana kerajaan lain seperti Cholamandala, Melayu, Samudera Pasai dan Majapahit yang mengadakan serangan ke kerajaan Sriwijaya, sehingga melemahkan pertahanan dan kekuatan kerajaan Sriwijaya.
