5.06.2015

Organisasi-organisasi dan Tokoh-tokoh Kebangkitan Nasional

1) Boedi Oetomo
Tahun 1906, di Yogyakarta, dr. Wahidin Sudirohusodo menggagasi pendirian studifonds, atau penggalangan dana bagi para pelajar yang tidak mampu secara ekonomi. Untuk mewujudkan hal ini, dia pergi ke Bandung, menuju sekolah kedokteran STOVIA, dan bertemu mahasiswa-mahasiswa disana, seperti Cipto Mangunkusumo, Gunawan Mangunkusumo, Sutomo, Suraji dan Gumbrek. Mereka pun berunding dan akhirnya membentuk suatu organisasi bernama Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908, dimana tanggal ini ditetapkan sebagai hari Kebangkitan Nasional pada masa selanjutnya. Walaupun organisasi Boedi Oetomo bisa dibilang mempelopori gerakan kebangkitan nasional, gerakan ini masih terbatas di kalangan Jawa dan Madura saja pada masa pendiriannya.

Pada masa pergerakannya Boedi Oetomo meminta pemerintah Hindia-Belanda untuk:
a. Meningkatkan pendidikan bagi para pelajar, baik bumiputera/golongan bawah maupun ningrat
b. Memberikan beasiswa pendidikan untuk pelajar bumiputera
c. Menyediakan lebih banyak tempat untuk sekolah pertanian
d. Izin pendirian sekolah desa Boedi Oetomo
e. Izin pendirian VAK/sekolah khusus bumiputera wanita
f. Meningkatkan kualitas pengajaran sekolah dokter di Jawa
g. Membangun taman kanak-kanak untuk bumiputera
h. Memnyediakan beasiswa bagi para pelajar bumiputera untuk menempuh pendidikan di sekoalh-sekolah Eropa

2) Sarikat Dagang Islam
Dibentuk oleh Haji Samanhudi, dicetuskan karena ekspansi pedagang-pedagang Tiongkok ke Indonesia akibat adanya Revolusi Nasional Tiongkok, dimana akibat ekspansi nya ke Indonesia, pedagang-pedagang Indonesia merasa tersaingi. Sarikat Dagang Islam berisi para pedagang batik Solo, didirikan pada tahun 1911. Sarikat Dagang ini bertujuan untuk memajukan perdagangan, bertahan dalam persaingan dengan pedagang Tiongkok, dan sekaligus menyebarkan agama Islam.

3) Indische Partij
Didirikan di Bandung pada tanggal 25 Desember 1912 oleh dr. E. F. E. Douwes Dekker, Cipto Mangunkusumo dan Ki Hajar Dewantara yang bertujuan merealisasikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia melalu media cetak. Pada Maret 2013, organisasi ini dihentikan oleh pihak Belanda dan Agustus 1913 para pendirinya diasingkan.

4) Partai Nasional Indonesia
Pada awalnya partai ini berupa Kelompok Belajar Umum (Algemeene Studie Club) yang terletak di Bandung. Beranggotakan Ir. Soekarno, Mr. Iskaq Cokrohadisuryo, Mr. Sartono, dr. Samsi, Mr. Budiarto, Mr. Ali Sastroamidjoyo, Mr. Sunario dan Ir. Anwari, yang akhirnya membentuk Partai Nasional Indonesia sebagai motor pergerakan kemerdekaan. 

5.03.2015

Tokoh-tokoh yang berperan dalam Kebangkitan Nasional



1.   Sutomo
2.   Ir. Soekarno
3.   Dr. Tjipto Mangunkusumo
4.   Raden Mas Soewardi Soerjaningrat (EYD: Suwardi Suryaningrat, sejak 1922 menjadi Ki Hajar Dewantara)
5.   dr. Douwes Dekker
dan Lain-Lain

Kebangkitan Nasional



Kebangkitan nasional adalah peristiwa kebangkitan rakyat Indonesia melawan penjajahan yang dipelopori oleh kaum terpelajar selama pendudukan Belanda di Nusantara. Gerakan ini dipertegas dengan lahirnya organisasi Budi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908 dan Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Gerakan ini tercetus ketika diberlakukannya politik etis yang dipelopori oleh Van de Venter dan pada akhir abad ke-19, yang mengemukakan bahwa kesejahteraan Belanda karena perbudakan yang dilakukan kepada pribumi, dan diperjuangkan juga oleh seorang Belanda bernama Douwes Dekker yang menulis sebuah karya berjudul Max Havelaar dengan nama samaran Multatuli. 

Sistem politik etis ini mengalami penyimpangan oleh pemerintah Belanda, pada pelaksanaannya sistem politik etis ini tetap menerapkan pajak yang tinggi bagi pribumi, dengan kata lain sistem baru ini hanya merubah bentuk penjajahan menjadi lebih halus.

Walaupun mengalami penyimpangan, tetapi sistem politik etis memberikan perubahan yang cukup baik dalam memperlakukan pribumi. Sekolah-sekolah baru untuk pribumi dibangun, menghasilkan kaum-kaum cerdik dan terpelajar yang nantinya bakal mempelopori kebangkitan nasional.